habitat binatang


bingung ada apa di amerika? ato asia? ato antartika? nih aku buatin daftarnya tapi ngga semua seh,, silahkan lihat. kalo pengin tau gambarnya klik nama binatangnya.
ini benua hitam :

ini yang paling dingin:



ini benua terbesar:

disini ada paman sam:

ini untuk suku aborigin:

ini yang paling keren:

klik binatangnya,,

kamu ada tugas tentang binatang? tapi ga tau tentang binatang? harus disertai gambar? yaa,,, kasian deh luu :c ,, hehehe,, :D cuma bercanda koo,,, hehe,, kalo kamu orang yang begitu, maka, kamu harus membaca posting yang ini nih
kids.nationalgeographic.com

begitu masuk, wuuaahh,,situsnya warna-warni banget. lucu dan pas buat kita, tapi infonya ngga segudang makanya disediakan kolom search untuk mencari info lebih lanjut :t . disini ada games, video, dll. langsung aja masuk ke animal disini ada video binatang, suara, ulasan, dan versi untuk di print. tapi pake bahasa inggris jadi jangan lupa bawa kamus :D .
www.bbc.co.uk/nature/reallywild
hmm,, ini juga pas buatmu. disini ada amazing animal, extreme animal, games, helping wildlife, pets, dll hehe habis, banyak banget seh. buka yang berhubungan dgn laporanmu. soalnya kalo kamu liat games, pasti main terus tanpa berhenti. kalo kamu lihat amzing animal, maka akan muncul seperti di kamus masukkan awal nama binatang kamu tapi b. inggris ok, .
animal.discovery.com
dulu situsnya ga meriah dan tulisannya banyak. tapi sekarang situs ini sudah meriah. semeriah pesta karnaval di brazil :D .cuma bercanda situsnya sekarang meriah, tapi infonya segudang garam merah, hehe :D . hmm, dijamin kalo nyarinya disini, kamu bakal dapet nilai a+. ;)

gimana puas boss? dijamin lagi deh kamu akan merasa hebat. tapi, ini kukasih tips ya, 1.bukalah hal yg menyangkut tugasmu, 2.bawa kamus, 3. minta bantuan sama orang dewasa ok,?



bunglon


Warna-warni bunglon

Teman-teman sudah tahu binatang yang bernama bunglon ? Itu lho binatang yang bisa berubah warna kulitnya sesuai dengan tempatnya… Bagaimana cara ia merubah warnanya dan ada berapa jenis bunglon itu? Kalau mau tau jawabannya, simak terus artikel ini…

Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco spp.) dan soa-soa (Hydrosaurus spp.).

Jenis-jenis Bunglon

Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman.

Bunglon Surai

Bunglon surai memiliki nama ilmiah Bronchocela jubata Duméril & Bibron, 1837. Dalam bahasa lain, dikenal dengan nama bunglon (Jkt., Jw.), londok atau lunduk (Sd.), atau green crested lizards (Ingg.). Nama lainnya dalam bahasa Inggris cukup menyesatkan: bloodsuckers, karena senyatanya kadal ini tak pernah mengisap darah. Bunglon ini menyebar di pulau-pulau Jawa, Borneo, Bali, Singkep, Sulawesi, Karakelang dan Kep. Salibabu, dan Filipina.

Deskripsi tubuh

Bunglon kebun yang berukuran sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-perlimanya adalah ekor. Gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai (jubata artinya bersurai) daripada bentuk mahkota, tidak seperti kerabat dekatnya B. cristatella (crista: jambul, mahkota). Gerigi ini terdiri dari banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak serupa kulit. Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah.

Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sebuah bercak coklat kemerahan serupa karat terdapat di belakang mulut di bawah timpanum. Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan; semakin ke belakang semakin kabur warnanya.

Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki. Telapak tangan dan kaki coklat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya. Sisik-sisik bunglon surai keras, kasar, berlunas kuat; ekornya terasa bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak serupa kulit.

Kebiasaan bunglon

Bunglon yang kerap ditemukan di semak, perdu dan pohon-pohon peneduh di kebun dan pekarangan. Sering pula didapati terjatuh dari pohon atau perdu ketika mengejar mangsanya, namun dengan segera berlari menuju pohon terdekat. Reptil ini memangsa berbagai macam serangga yang dijumpainya: kupu-kupu, ngengat, capung, lalat dan lain-lain. Untuk menipu mangsanya, bunglon ini kerap berdiam diri di pucuk pepohonan atau bergoyang-goyang pelan seolah tertiup angin. Sering juga bunglon surai terlihat meniti kabel listrik dekat rumah, untuk menyeberang dari satu tempat ke tempat lain.

Bunglon surai bertelur di tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Seperti umumnya anggota suku Agamidae, induk bunglon menggali tanah dengan mempergunakan moncongnya. Kulit telurnya berwarna putih, lentur agak liat serupa perkamen.

Sihir Sang Bunglon

Iguana kecil ini tergolong hewan paling eksentrik. Bagaimana bunglon merubah kulitnya? Chromatophores adalah sebab-musababnya. Ini adalah sel sangat spesial. Ia ada di bawah kulit bunglon, dan amat sensitif terhadap perubahan cahaya, suhu, bahkan mood sang bunglon. Chromatophores tersimpan dalam dua lapisan. Keduanya memuat pigmen-pigmen. Lapisan paling atas memuat pigmen merah dan kuning. Lapisan bawah, mengandung pigmen biru dan putih. Kala rangsangan muncul, otak bunglon mengirim pesan kepada chromatophores.

Pesan ini diterjemahkan sebagai perintah agar sel-sel chromatophores membesar atau menyusut. Akibatnya, pigmen-pigmen ini saling bercampur. Maka, sekujur tubuh bunglon pun bersinar aneka warna. Tergantung warna dominan di dekatnya. Warna-warna di sekeliling bunglon memancarkan cahaya. Cahaya ini ditangkap sel chromatophores yang amat sensitif dan memicu pergolakan pigmen-pigmen.

Perubahan warna kulit juga tergantung suasana hati bunglon. Saat murka, sekujur tubuh bunglon dapat tiba-tiba berubah menjadi merah atau oranye. Kondisi marah membuat semburan pigmen kuning memblokade lapisan di bawahnya. Proses ini terjadi dalam hitungan satu atau dua menit. Begitulah cara bunglon berubah warna kulit Tetapi yang perlu diketahui, bunglon tidaklah bisa berubah kulit ke semua warna, melainkan hanya ke warna-warna tertentu saja. Selain itu, bunglon juga tidak mengubah warna kulitnya sebagai respon terhadap musuh atau upaya kamuflase. Perubahan kulitnya terjadi sebagai respon atas suhu, cahaya dan juga mood atau emosinyanya.

Pada bunglon yang tenang, bisa saja warna yang nampak adalah warna hijau karena sel kuningnya tidak terlalu melebar sehingga masih bisa memantulkan sel biru dari bawahnya. Sementara pada bunglon yang marah bisa saja warna yang nampak adalah kuning, karena selnya melebar semua sehingga tidak menampakkan refleksi warna biru.

Keistimewaan Bunglon

Keistimewaan lain yang membedakannya dengan saudara sejenisnya yaitu kadal adalah bahwa bunglon merupakan satu-satunya mahluk yang memiliki kaki penjepit. Cengkraman kaki mereka sangat cocok untuk mendaki pohon yang menjadi tempat tinggalnya, meski mereka memiliki pergerakan tubuh yang sangat lamban. Dari semua itu, bunglon memiliki kekhasan luar biasa yaitu lidah yang sangat panjang. Panjang lidahnya ini bisa dua kali panjang tubuhnya dan dilengkapi cairan kimia yang sangat lengket. Cairan ini sangat berguna untuk menyambar mangsanya, yang sebagian besar adalah serangga.

Dalam buku teks zoologi dijelaskan bahwa lidah balistik bunglon memiliki kekuatan akibat keberadaan otot akselerator (pemercepat). Otot ini memanjang bersamaan dengan ia menekan tulang lidah yang memiliki tulang rawan yang kaku di pusat lidah yang membungkusnya. Untuk mengetahui kinerja lidah bunglon saat menangkap mangsa, dua peneliti asal Belanda, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen melakukan percobaan menggunakan kamera sinar X berkecepatan tinggi.

Dengan kecepatan 500 frame per detik, mereka menemukan kenyataan bahwa lidah bunglon mengalami percepatan hingga 50 g (g= konstanta gravitasi). Angka ini lima kali lebih cepat daripada kecepatan yang bisa ditempuh jet tempur. Para peneliti kemudian membedah jaringan lidah bunglon ini dan menemukan bahwa otot akselerator ini tidak cukup kuat untuk memproduksi kekuatan dengan kemampuannya sendiri. Dengan menguji lebih dalam, mereka menemukan keberadaan 10 lapisan licin antara otot akselerator dan tulang lidah.

Lapisan ini terikat pada tulang lidah yang terletak di bagian ujung dekat mulut, dan mengandung serat-serat protein. Serat ini memiliki bentuk padat dan rapat namun bisa berubah bentuk ketika otot akselerator berkontraksi dan mengumpulkan energi seperti pita karet yang ditekan. Ketika lapisan yang berkontraksi dan memanjang ini mencapai ujung tulang lidah, secara simultan mereka terlepas dan bergerak dengan kekuatan dan dorongan lidah. Secepat serat-serat ini meluncur dari tulang lidah, lapisan-lapisan ini memisahkan diri seperti tabung-tabung teleskop, sehingga lidahnya mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen menyebutnya sebagai "ketapel teleskopis".

Ketapel ini memiliki ciri lain yang sangat menyolok. Ujung lidah bunglon mengambil bentuk kosong pada saat menghantam mangsa. Sehingga ketika terlontar, lidahnya dapat menjulur enam kali lebih panjang dari saat ia berdiam di dalam mulut atau mencapai dua kali panjang tubuhnya sendiri. Begitulah sistem kinerja lidah bunglon yang membuatnya bisa menangkap mangsa yang berada sangat jauh dari tempatnya. Setelah lidahnya memanjang, upaya menangkap mangsa ditambah lagi dengan keberadaan cairan lengket yang menutupi permukaan lidahnya sehingga mangsanya menempel.

Sumber :
Harunyahya.com
Wikipedia




hewan di gurun pasir






Hewan Gurun
Banyak hewan yang dapat bertahan hidup di daerah gurun yang kering dan panas . Hewan-hewan tersebut telah menemukan cara untuk bertahan hidup. Tetapi jika dibandingkan dengan tumbuhan gurun, hewan gurun lebih rentan terhadap panas matahari yang langsung mengenai tubuhnya. Baik mamalia, burung, dan reptil, umumnya hewan tersebut keluar pada malam hari, ketika udara lebih sejuk. Di siang hari, mereka berlindung di bawah batuan dan tumbuhan atau di lubang-lubang. Hewan yang keluar pada siang hari mempunyai cara untuk menjauhkan diri dari pasir yang panas. Misalnya hewan "Jerboa Sahara" dan Tikus Kanguru Amerika yang memiliki kaki belakang yang panjang untuk dapat melompat dengan cepat di atas tanah.

Kadal Gila adalah jenis kadal yang ditemukan di gurun Amerika Serikat dan Meksiko. Gerakannya sangat lambat, tapi memiliki taring seperti ular yang sangat berbisa. Kadal ini menyimpan lemak di ekornya dan bisa bertahan berbulan-bulan lamanya tanpa makan. Ada lagi ular derik. Ular ini bergerak menyamping agar sebagian besar tubuhnya tidak menyentuh tanah dengan kepala setengah terendam di pasir.

Rubah kit kurus yang hidup di Gurun Sahara memiliki telinga besar untuk membantu melepaskan panas dari badan mereka.


Karena kurangnya air, beberapa hewan telah dapat menyesuaikan dirinya dengan daerah gurun. Misalnya saja unta. Mereka dapat berjalan selama berhari-hari tanpa makan dan minum. Lemak yang terdapat di punuknya merupakan cadangan makanan dan memberikan energi bagi tubuhnya. Sebagian hewan lainnya mendapatkan cairan yang mereka butuhkan dari tumbuhan dan serangga yang mereka makan, mereka hampir tidak memerlukan minum sama sekali.

SUMBER:e-smartschool.com



krik di malam hari

Krik-krik si ramah lingkungan

Jangkrik, familia Gryllidae, adalah serangga yang berkerabat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh jangkrik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara jangkrik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Ada sekitar 900 spesies jangkrik.

Jangkrik telah dipelihara manusia sejak lama, dan di Asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Adu jangkrik adalah sejenis permainan judi. Di Caraguatatuba, Brazil, jangkrik hitam di dalam ruangan dipercaya sebagai tanda datangnya penyakit, jangkrik hijau harapan, dan jangkrik kelabu uang. Dalam komedi, suara jangkrik biasanya digunakan untuk menandakan lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa.

Beternak jangkrik

Mencari peluang usaha tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar, ternyata memang tidak gampang. Apapun itu, semua pasti harus dengan modal. Mencari peluang usaha tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar, ternyata memang tidak gampang. Apapun itu, semua pasti harus dengan modal. Namun pendapat itu tidak berlaku bagi para peternak jangkrik (Gyllus testaceus). Cukup dengan modal Rp 1,4 juta, setiap setor jangkrik 80 kilogram (kg), ke Asosiasi Peternak Jangkrik (Astrik), peternak akan menerima uang Rp 2,4 juta.

Dengan modal Rp 1,4 juta itu, satu peternak akan mendapat 10 kotak sarang seharga Rp 10.000 per kotak, telur 4 ons, pakan 120 kg dan beban oven Rp 50.000. Namun sayangnya, peluang ini belum cukup mendapat perhatian, sehingga para pengusaha pakan ternak dan jamu, harus menunggu mendapatkan jangkrik kering atau bubuk dari Astrik.

Ika Nurwidia (23), manager pemasaran Astrik, sempat mengeluh. Dari 700 peternak yang tergabung di asosiasinya, hanya bisa dikumpulkan sekitar 2 ton per minggu. Satu pabrik pakan ternak di Jawa Timur, bisa memesan 50 ton dalam satu minggu. Pengusaha pakan ternak tertarik untuk mengubah pola produksi mereka dengan bahan jangkrik disebabkan oleh mahalnya bahan impor.

Dari pada untuk membeli tepung babi dari luar negeri dengan harga US$ 370 per ton, lebih baik tepung jangkrik yang lebih murah. Dari Astrik, tepung jangkrik hanya dijual Rp 150 juta per ton. Berdasar penelitian ilmiah, jangkrik memiliki kandungan hormon progesterone 105,49 ppm, testoteron 31,78 ppm dan hormon estrogen 259,535 ppm. Bahkan mampu menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram jauh diatas bahan makanan lainnya.

Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, yang ditunjuk Astrik sebagai Litbang, juga menyelidiki bahwa jangkrik memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Kandungan proteinnya mencapai 57,32 persen. Selain itu si krik-krik ini juga memiliki senyawa kimia seperti asam amino yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel, GSH (glutation) dan berfungsi sebagai antioksidan alami pada tubuh manusia.

Tak ayal lagi, jenis-jenis kandungan bahan itu, membuat jangkrik banyak diburu untuk kepentingan industri baik industri pakan ternak, jamu maupun kosmetik. Sebenarnya pengembangan peternakan jangkrik sudah dimulai sejak tahun 1990-an. Namun waktu itu jangkrik hanya dijadikan komoditas pakan hewan dan dipasarkan di pasar tradisional. Tahun 2000 booming jangkrik sempat terjadi. Sampai-sampai pasar tradisional tidak mampu menampung panenan ribuan peternak jangkrik.

Akibat dari belum tersedianya pasar itu, peternak banyak yang frustasi. Namun bagi Ika Nurwidia dan empat rekannya Ari Hidayat, Fitri Darsini, Pandu dan Bagus Sigit Panuntun, jangkrik adalah permata yang belum digosok. Dan itu terbukti ketika Ika, dengan Astrik membuat gebrakan. Pertama dengan penelitian, kedua dengan mencari pasar, selain pakan burung di pasar tradisional itu.

Pada tahun 2004, jangkrik ini lantas dibudidayakan. Ika Nurwidia dengan empat pelopor Astrik berpatungan Rp 3 juta per orang. Kerja keras itu ternyata membuahkan hasil. Kini permintaan membanjir, bahkan selalu bertambah. Ika menyadari bahwa kemampuan Astrik masih sangat terbatas. ''Tetapi bukan prosesnya, kami siap membeli semua hasil peternak kapan saja. Tapi ya itu, masih kurang banyak sekali,'' katanya.

Jangkrik-jangkrik yang dibudidayakan di dalam kotak. Beternak jangkrik ternyata cukup menguntungkan Tapi jangan salah, asosiasi ini ternyata tidak mau menerima sembarang jangkrik. Ika dan kawan-kawannya, mensyaratkan bahwa peternak yang menjual ke Astrik, harus anggotanya.

Mengapa harus begitu? Ika menjelaskan, Astrik harus memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan, misalnya panjangnya minimal 2 cm, berumur tak lebih 40 hari serta harus sehat. Untuk itu, setiap peternak yang menjadi anggota Astrik wajib memberi makanan jangkriknya dengan pakan yang diolah oleh Astrik sendiri. Pakan itu sudah diolah dengan kandungan mineral, protein dan vitamin yang mampu menjaga kesehatan jangkrik.

Selain itu, Astrik pun tak mau menerima jangkrik yang berumur di atas 40 hari. Ternyata cukup beralasan, sebab di umur itu jangkrik dewasa sudah bertelur dan ketika proses pengovenan, jangkrik menjadi kempes. ''Peternak hanya memberi makanan pendamping seperti jagung, kacang hijau, obat antioksidan, dan antibiotik,'' kata Ika.

Dikatakan, Astrik akan membeli jangkrik dari anggotanya seharga Rp 30 ribu per kg untuk jangkrik basah, dan jika peternak sudah mampu mengeringkan dengan sistem oven, harga pembelian menjadi Rp 96 ribu per kg. Namun asosiasi ini menjual jangkrik bubuk seharga Rp 150 ribu per kg. Terkait dengan kurangnya bahan baku itu, Astrik akhirnya bekerja sama dengan Pemda Lamongan, Jawa Timur untuk menambah jumlah peternak. ''Jangan takut, pasar jangkrik masih terbuka luas. Apalagi beberapa rekanan kami, pengusaha jamu di Jawa Barat, masih terus meminta bubuk jangkrik tanpa batas,'' ucapnya.

Sambil sedikit berpromosi, Ika dengan Astriknya yang bermarkas di Jalan Pakaryan 5 Yogyakarta itu menyatakan, jangan takut dengan si krik-krik. Peluangnya masih terbuka lebar. ''Sekarang daripada berpangku tangan, meminta pekerjaan, mengapa tidak mencoba. Si krik-krik ini ramah lingkungan. Tidak ada limbah kotoran dan tidak berbahaya,'' katanya berpromosi

Sumber : Situshijau.co.id


raja dino baru!

Hmmmm,,,mungkin kalo ditanya siapa raja dino, kita pasti bilang T-Rex. Tapi itu salah!,,. Yang cukup menarik perhatianku adalah penemuan fosil dari species dinosaurus pemakan daging yang statusnya kini menjadi Dinosaurus terbesar yang masuk dalam kategori “The Biggest Carnivor”. Yup,Predator mematikan yang diberi nama Spinosaurus ini berukuran lebih besar dari Giganotosaurus maupun Tyranosaurus Rex ,selain statusnya sebagai the Biggest Carnivor,saat ini ia juga “menjabat” sebagai King-nya Dinosaurus Predator :v ,menggusur singgasana Giganotosaurus yang telah berkuasa selama beberapa dasawarsa terakhir :c . Hal itu setelah diumumkan oleh “Cristiano Dal Sasso of the Civil Natural History Museum in Milan”,yang menyatakan bahwa Giganotosaurus telah “ditendang” dari singgasana teratas jajaran Dinosaur Karnivora setelah penemuan fosil terbesar dari Spinosaurus. Ok deh,untuk perbandingannya yuk kita liat bareng-bareng ilustrasi yang aku tampilkan dibawah ini:
*Rank 3


Tyranosaurs Rex a.k.a T- Rex
Length: 40-50 feet
Weight: 6 tons
Fear factor: teeth up to 13 inches long
Lived: 65 million years ago
Where: North America

*Rank 2


Giganotosaurus
Length: 47 feet
Weight: 8 tons
Fear factor: 8-inch-long serrated teeth
Lived: 95 million years ago
Where: Argentina

*Rank 1


Spinosaurus
Length: 55 feet
Weight: 8 tons
Fear factor: long, crocodile-like jaws
Lived: 100 million years ago
Where: Argentina, Morocco, Tunisia, Algeria

Untuk kategori Dinosaurus dengan tubuh tertinggi, terbesar dan terpanjang dari semua species, jatuh kepada satu species Dinosaurus Herbivor,yaitu Argentinosaurus.

Argentinosaurus




Length: 120 feet
Weight: 100 tons
Fear factor: get out of my way
Lived: 65 million years ago
Where: South America
(not to scale)

Yang jelas , dengan bentuk rahang panjang mirip buaya, Spinosaurus tidak bisa mengunyah, jadi lebih mirip buaya dimana rahang yg kuat buat menghancurkan tulang2 mangsanya untuk kemudian ditelan bulat-bulat. Tangannya yg lebih besar dan lebih operasional ketimbang T-Rex memungkinkan dia mencengkeram mangsanya untuk memutuskan sendi2 di bagian tubuh mangsa utk mempermudah ditelan. Kalau buaya karena kaki depannya pendek biasanya memutuskan sendi / kaki mangsanya dengan ‘puntiran maut’ yaitu melakukan putaran badan melintir didalam air. Spinosaurus, seperti halnya juga T-Rex tidak mungkin berlari lincah selincah Velocyraptor tapi lebih mirip gerakan lari gajah dimana satu kaki selalu menjejak tanah. Beda dengan Raptor yg kemungkinan bisa berlari mirip burung Unta dimana pada satu ketika kedua kaki bisa terangkat dan tidak menjejak tanah. Dengan ukuran tubuh sebesar itu, sulit bagi Spinosaurus utk berburu sendiri mengejar mangsa,kemungkinan species ini berburu berkelompok. Kalaupun berburu sendiri kemungkinan besar Spinosaurus adalah pemakan bangkai atau berburu mirip hyena dgn mengikuti gerakan pemburu2 yg lebih kecil utk kemudian merebut buruan dgn mengandalkan ukuran tubuhnya. Sirip tegak tulang belakangnya juga menimbulkan pertanyaan akan kemungkinan Spinosaurus adalah hewan yg sering menghabiskan waktunya di air. Bergerak di air amat menguntungkan karena mengurangi bobot tubuhnya, selain itu dengan berdiam di air, Spinosaurus bisa berburu sendiri dgn cara berburu ala buaya yaitu dgn diam menanti herbivora turun minum di sungai untuk kemudian menyergapnya. Hal ini membuat hewan besar ini tidak perlu mengejar mangsanya.


hamster


Hamster adalah binatang sejenis hewan pengerat. Bentuknya seperti tikus. terdapat berbagai jenis hamster di dunia dan hampir ada di tiap negara. Hamster termasuk ke dalam subfamili cricetinae. Subfamili ini terbagi ke dalam sekitar 18 spesies, yang diklasifikasikan ke dalam enam atau tujuh genus. Hamster seringkali digunakan sebagai hewan percobaan di laboratorium (karena reproduksi mereka yang cepat) bersama tikus dan hewan pengerat lainnya.

Ciri-ciri hamster

Hamster memiliki badan yang gemuk, dengan ekor yang lebih pendek daripada badannya dan memiliki telinga yang berbulu, kaki yang lebar, pendek dan pendek gemuk. Hamster memiliki bulu yang tebal dan panjang, dan bulunya memiliki berbagai warna tergantung spesies hamster tersebut, contohnya hitam, abu-abu, putih, coklat, kuning dan merah. Bagian bawah hamster berwarna putih sampai abu-abu dan hitam. hamster Dzhungaria (Phodopus sungorus) dan hamster kerdil bergaris (Cricetulus barabensis) memiliki garis hitam dibawah bagian tengah punggung. hamster kerdil padang pasir (genus Phodopus) adalah hamster terkecil, dengan panjang badan 5 sampai 10 sentimeter (sekitar 2 sampai 4 inci) , sedangkan hamster terbesar adalah hamster Eropa (Cricetus cricetus), dengan panjang badan lebih dari 34 sentimeter, tidak termasuk ekor pendek yang memiliki panjang 6 sentimeter.

Habitat hamster

Habitat hamster di utara terletak dari Eropa tengah sampai Siberia, Mongolia, dan Tiongkok utara sampai Korea. Habitat hamster di selatan membentang dari Suriah sampai Pakistan. Mereka hidup di perbatasan padang pasir, bukit pasir yang divegetasi, bukit di kaki gunung dan dataran rendah yang bersemak-semak dan berbatu, sungai di lembah, dan padang rumput yang luas, beberapa juga tinggal di ladang tanam. Distribusi geografi membagi beberapa spesies, contohnya hamster Eropa ditemukan di Eropa tengah dan Siberia barat serta Tiongkok barat laut, tetapi hamster emas hanya ditemukan di kota kecil di Suriah barat laut.

Makanannya apa sih ?

Hamster adalah makhluk omnivora. Makanan mereka biasanya butir padi, tetapi juga termasuk buah segar, akar, bagian hijau tumbuhan, invertebrata dan beberapa binatang kecil lainnya (serangga seperti belalang). Hamster membawa makanan mereka di pipi mereka yang terdapat kantung untuk dimasukan kedalam lubang makanan mereka. [1]. Namun, tidak semua makanan cocok untuk hamster, beberapa makanan, seperti daun beracun dari tomat, menjadi makanan yang paling berbahaya untuk kesehatan hamster.

Pendapat orang tentang makanan tidak aman lainnya seperti memberi makan timun menyebabkan ekor mereka basah dan buah sitrus beracun dan pada kedua pendapat ini terdapat hal yang salah. Timun memiliki sangat sedikit nutrisi yang baik dan dapat menyebabkan masalah pada hati, dan beberapa hamster tidak menyukai rasa dari buah sitrus, tetapi sitrus aman untuk diberikan pada hamster. Hamster yang terkena penyakit diabetes tidak diperbolehkan mendapat makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi, seperti buah dan jagung. Komponen makanan hamster dibagi jadi 3 kategori: kering, segar, dan makanan binatang.[1]

Tingkah laku hamster

Hamster biasanya bersifat diam dan nokturnal walaupun juga dapat dikatakan krepuskular dan mereka terkadang aktif pada awal pagi hari atau akhir sore. Mereka adalah penggali yang baik, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau lebih dan dengan galeri yang terhubung dengan kamar mereka untuk sarang, gudang makanan dan aktivitas lainnya. Tidak ada hamster yang berhibernasi selama musim dingin, tetapi beberapa pengalaman periode torpor terjadi selama beberapa hari sampai beberapa bulan.

Sumber : id.wikipedia.org


kelelawar




KELELAWAR


Hewan ini merupakan satu-satunya jenis hewan mamalia yang dapat terbang dengan menggunakan sayapnya. Kelelawar aktif mencari makan dan terbang hanya pada waktu malam hari dikarenakan kelelawar sangat sensitif terhadap dehidrasi (kekurangan air). Bila siang hari ia tidur dengan bergelantung terbalik. Habitat (tempat tinggalnya) biasanya di gua-gua, alam terbuka, atau dipepohonan.


Kelelawar Pertama

Informasi yang diketahui sangat sedikit mengenai evolusi kelelawar, karena fosil yang ditemukan 55 juta tahun yang lalu ternyata sudah seperti kelelawar yang ada pada saat ini. Kelelawar pertama yang diketahui diberi nama Icaronycteris, hidup di Amerika Utara dan memiliki lebar sayap sepanjang 37 cm. Sayapnya pendek dan lebar.

Radar Kelelawar

Selain mempunyai penglihatan yang baik, kelelawar lebih mengandalkan pada suaranya yang nyaring untuk menuntunnya terbang. Ia mengeluarkan bunyi yang dinamakan "Ultrasonic" yang tidak dapat didengar manusia. Getaran bunyi ini mempunyai frekuensi antara 25.000 - 50.000 Hz. Jika menabrak suatu obyek atau benda, getaran suaranya itu memantul kembali, lalu ditangkap telinganya yang lebar yang berfungsi sebagai radar baginya. Proses ini hanya memakan waktu sepersepuluh detik, cukup bagi kelelawar untuk mengetahui apa yang ada di depannya, kemana arahnya dan berapa kecepatannya. Hidungnya yang berbentuk aneh seperti misalnya kaki kuda, trisula dengan tonjolan, membuatnya dapat mengeluarkan ultrabunyi.

Jenis Kelelawar

Kelelawar memiliki spesies yang banyak, menempati urutan kedua setelah mamalia binatang pengerat. Dari 4.000 spesies mamalia, 1000 diantaranya merupakan spesies kelelawar. Untuk mengelompokkannya, kelelawar dibagi menjadi dua kelompok utama yaitu diberi nama "Megachiroptera" dan "Microchiroptera". Selain itu dapat dikelompokkan berdasarkan makanan dan kapasitasnya. Kelelawar dengan bentangan sayap 2 meter dan berat mencapai 1,5 Kg dimasukkan dalam kelompok Megachiroptera atau terkenal dengan sebutan "Kalong". Ciri-ciri kalong adalah matanya besar, karena tidak mempunyai sistem ekolokasi. Menemukan makanan berupa buah-buahan dan bunga-bungaan dengan mengandalkan penglihatan dan penciuman. Kelelawar yang tinggal di daerah Asia dan Afrika bertubuh kecil, memakan serbuk sari, lebar dua sayapnya 30 cm dengan berat 15 gr. Kelelawar ini termasuk dalam kelompok Microchiroptera dengan sistem ekolokasi yang lebih baik tetapi penglihatannya kurang jelas.

Cara Terbang Kelelawar

Perbedaan nyata antara sayap kelelawar dengan sayap burung adalah pada perluasan tubuhnya yang berdaging dan sayapnya yang tidak berbulu terbuat dari membran elastis tetapi berotot. Sayapnya sering disebut "Patagium", membentang dari tubuhnya sampai jari kaki depan, kaki belakang dan ekornya. Pada kelelawar betina Patagium berfungsi untuk memegang anaknya yang baru dilahirkan dengan posisi kepala di bawah. Selain untuk terbang, sayap kelelawar berfungsi untuk menyelimuti tubuhnya ketika bergelantung terbalik. Ada dua jenis sayap yang dimiliki kelelawar. Yang pertama adalah sayap kecil, biasanya dimiliki oleh kelelawar yang hidup di alam terbuka yang berguna untuk terbang dengan cepat tanpa rintangan di depannya. Sayap lebar dimiliki kelelawar yang hidup ditempat tertutup, yang terbang pelan di antara cabang pohon.

Nah, jika kamu ingin melihat kelelawar bisa dilihat di gua-gua atau di pepohonan pada malam hari.
sumber:e-smartschool.com


kasuari


Keindahan burung kasuari
Propinsi Papua (Irian Jaya) merupakan daerah Kawasan Timur Indonesia, yang kaya akan keaneka ragaman hayati, baik fauna maupun floranya. Keaneka ragaman fauna Irian Jaya dari jenis burung , ada 602 species dengan tingkat endemic 52 % (Anonymous, 1993). Salah satu jenis burung endemik yang tergolong paling besar tubuhnya adalah burung kasuari (Casuarius Sp.). Burung ini selain besar, juga memiliki keindahan warna leher dan pialnya.

Burung kasuari merupakan salah satu satwa liar yang dilindungi Undang-Undang dan memiliki potensi untuk dikembangkan serta dibudidayakan sebagai hewan ternak. Burung kasuari dewasa dapat mencapai tinggi 1,3-1,8 meter dengan berat sekitar 60-75 kilogram. Jumlah telur setiap musim kawin berkisar 2-6 butir, tetapi lebih sering antara 2-4 butir. Meskipun satwa ini dilindungi oleh undang-undang, namun masih sering terjadi perburuan liar untuk mendapatkan daging, telur dan bulu dari satwa ini.

Apabila keadaan ini berlanjut terus, tanpa dilakukan pengawasan dan pengendalian yang tepat, maka satwa ini terancam punah. Keadaan ini akan lebih dipercepat lagi dengan adanya pembukaan hutan untuk pemukiman transmigrasi, perkebunan ataupun industri, yang menyebabkan perusakan habitat.

Salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan penangkaran fauna burung endemik Papua, termasuk kasuari di Taman Burung dan Taman Anggrek Biak. Penangkaran merupakan salah satu usaha untuk melindungi dan mengembangkan satwa diluar habitat alaminya. Didalam penangkaran dapat mengakibatkan satwa mengalami perubahan lingkungan dari alam bebas menjadi terbatas, termasuk perubahan dalam proses adaptasi dan tingkah laku makan dan kawin.

Namun sampai saat ini tingkat keberhasilan penangkaran burung kasuari di Taman Burung dan Taman Anggrek Biak belum optimal, karena masih terbatasnya informasi tentang kasuari di Indonesia terutama tentang tingkah laku makan dan kawin yang sangat menunjang proses pengawasan dan penanganan reproduksi kasuari. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian atau penelitian pola tingkah laku makan dan kawin burung kasuari dalam penangkaran sebagai acuan dalam usaha pembudidayaannya.

Klasifikasi Kasuari

Berdasarkan sistematika zoologis, burung kasuari termasuk dalam Ordo Struthioniformis, Famili Casuariidae dan Genus Casuarius dengan tiga spesies yaitu Casuarius unappendiculatus (Kasuari Gelambir Tunggal), Casuarius casuarius (Kasuari Gelambir Ganda) dan Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil) (Coates, 1985).

Jenis kasuari gelambir tunggal banyak ditemukan di daerah hutan hujan atau hutan rawa, terutama di dataran rendah. Daerah penyebarannya sangat luas, meliputi Papua bagian utara, pulau salawati dan pulau Yapen-Serui. Tinggi kasuari jenis ini 1,2-1,5 meter (Beehler et al., 1986). Spesies ini memiliki ciri umum selain bergelambir tunggal pendek kemerahan, mahkota membentuk bidang segitiga, wajah dan kepala berwarna biru dengan leher merah berbercak kuning dibagian belakang.

Kasuari gelambir ganda sering terdapat dipinggiran hutan dan sabana. Penyebarannya meliputi Papua bagian Barat, Tenggara dan Selatan serta kepulauan Aru. Spesies ini memiliki tinggi 1,5 –1,8 meter (Beehler, et al., 1986 dan Coates, 1985). Kulit leher dan kepala berwarna biru keunguan bercampur merah dan kuning. Memiliki gelambir ganda berwarna merah pada lehernya. Bermahkota tinggi dan tebal membentuk kurva.

Kasuari kerdil lebih senang mendiami daerah pegunungan dengan ketinggiam lebih dari 3000 meter dari permukaan laut. Tinggi kasuari ini 1,1 meter dengan mahkota pendek mendatar kebelakang dan tidak bergelambir. Leher bawah berwarna merah dan bagian atas berwarna biru sampai kekulit muka dengan bercak merah disudut mulut.

Kasuari merupakan burung besar yang tubuhnya berat (60-75 kilogram), hanya dijumpai di pulau Papua, Kepulauan Aru, Seram dan Australia Timur Laut. Berkerabat dekat dengan burung Unta, Emu, Kiwi, Rhea dan Tinamou yang tergolong kedalam ratiles atau burung yang tidak dapat terbang. Kasuari dapat lari dengan kecepatan 40 kilometer per jam dengan satu lompatan melewati rintangan. Memiliki sepasang kaki yang kokoh dengan ketiga jarinya yang dipersenjatai kuku atau cakar yang tajam dan panjang. Bulu kasuari dewasa berwarna hitam legam, kaku dan pendek. Sedangkan bulu anak kasuari berwarna coklat pucat dengan garis-garis memanjang dari kepala keekor berwarna coklat gelap. Perubahan warna bulu dari coklat bergaris menjadi coklat polos terjadi pada umur sekitar 6 bulan kemudian dari coklat menjadi warna hitam legam setelah mencapai umur dewasa kelamin yaitu sekitar umur 4 tahun. Kasuari memiliki daerah teritori tertentu dan hidup secara soliter kecuali pada musim kawin dan saat mengasuh anak

Kasuari tergolong hewan diurnal yaitu melakukan aktivitas disiang hari. Di alam bebas kasuari menjelajahi hutan sendiri-sendiri (soliter) atau bersama anaknya atau berpasangan pada saat musim kawin. Pada saat musim kawin satwa ini bersifat nervous dan siap menyerang siapa saja yang berada disekitarnya. Menjelang dan awal musim kawin, jantan mulai mendekati betina dan pada saat ini sering terjadi perkelahian antar kasuari jantan dalam memperebutkan betina.

Perkembang biakan Kasuari

Pertemuan jantan dan betina saat musim kawin, umumnya di daerah teritori atau di areal tempat makan kasuari betina. Bila kasuari betina telah menerima pejantan maka kasuari jantan akan mengikuti betina terus sehingga terlihat berpasangan, tetapi sebaliknya bila betina menolak maka jantan akan diusir. Pengusiran ini lebih sering terjadi pada saat diluar musim kawin. Kasuari betina umumnya lebih besar dari jantan. Kasuari merupakan salah satu spesies yang melakukan perkawinan dengan sistem poliandri.

Seekor kasuari betina akan kawin dengan lebih dari satu kasuari jantan. Setelah satu clatch peneluran, kasuari betina akan meninggalkan pasangannya dan akan mencari dan akan bercumbu dengan kasuari jantan lain sampai dibuahi pada clutch peneluran berikutnya. Semakin tua kasuari betina semakin luas teritorinya, lebih banyak pasangannya dan lebih agresif saat bercumbu sehingga turunannya lebih banyak.

Menurut Coates (1986), musim kawin pada kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius) umumnya dari bulan Juni sampai Oktober tetapi paling sering Juli dan Agustus, sedangkan pada kasuari gelambir tunggal (Casuarius unappendiculatus) masa kawin terjadi selama musim panas dan musim bertelur pada bulan Juni. Masa kawin pada kasuari kerdil (Casuarius bennetti) terjadi pada akhir musim hujan atau bulan Maret dan April. Kasuari jantan dan betina menduduki teritori tertentu pada saat bertelur.

Betina meletakkan 3-6 telur berwarna kehijauan dalam sarang yang terbuat dari daun-daunan pada pangkal sebatang pohon, kemudian betina pergi ke hutan meninggalkan sang jantan yang akan mengerami, menjaga dan mempertahankan anak-anaknya dari predator. Selama kurang lebih 7 minggu jantan sibuk mengerami telur dan menjaga anaknya setelah menetas.

Jika pada waktu pengeraman ini terdapat gangguan atau ancaman dari luar maka sang jantan akan segera lari ke hutan, berusaha mengalihkan perhatian predator terhadap telur atau anak-anaknya yang berharga. Bagi pejantan sendiri merupakan sasaran yang penampilannya menyolok karena warnanya yang hitam kelam, sedangkan telur berwarna hijau dan anak kasuari bergaris garis coklat sehingga kemungkinan besar tidak akan terlihat oleh predator. Anak kasuari akan tinggal bersama kedua induknya sampai umur sembilan bulan sebelum mereka menjalani pola hidup soliter dan menduduki teritori atau home range sendiri

sumber:e-smartschool.com

kodok dan katak



Kodok dan Katak
Teman-teman pasti tahu yang namanya kodok bukan ? Darimana ya asal usulnya?. Dimana hidupnya dan ada manfaatnya tidak ya?. Mari kita mulai dari sejarahnya. Dari berbagai sumber dikemukakan bahwa sejarah kodok tidak diketahui asalnya, karena hampir ditemukan di mana-mana, karena kemampuannya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya. Kodok yang banyak dibudidayakan di Indonesia (Rana catesbeiana ) berasal dari Taiwan, kendati kodok itu semula berasal dari Amerika Selatan.

Kodok (bahasa Inggrisnya: frog) dan katak alias bangkong (bahasa Inggrisnya : toad) adalah hewan amfibia yang paling dikenal orang di Indonesia. Anak-anak biasanya menyukai kodok dan katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap kodok.

Kedua macam hewan ini bentuknya mirip. Kodok bertubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tak berekor (anura: a tidak, ura ekor). Kodok umumnya berkulit halus, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong berkulit kasar berbintil-bintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering, dan kaki belakangnya sering pendek saja, sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya.


Kodok tergolong dalam ordo Anura, yaitu golongan amfibi tanpa ekor. Pada ordo Anura terdapat lebih dari 250 genus yang terdiri dari 2600 spesies. Terdapat 4 jenis kodok asli Indonesia yang di konsumsi oleh masyarakat kita yaitu:

Rana Macrodon (kodok hijau), yang berwarna hijau dan dihiasi totol-totol coklat kehijauan dan tumbuh mencapai 15 cm.
Rana Cancrivora (kodok sawah ), hidup di sawah-sawah dan badannya dapat mencapai 10 cm, badan berbercak coklat dibadannya.
Rana Limnocharis (kodok rawa), mempunyai daging yang rasanya paling enak, ukurannya hanya 8 cm.
Rana Musholini (kodok batu/raksasa). Hanya terdapat di Sumatera, terutama Sumatera Barat. mencapai berat 1.5 kg. Dan panjang mencapai 22 cm.

Kehidupan kodok dan katak

Kodok dan katak mengawali hidupnya sebagai telur yang diletakkan induknya di air, di sarang busa, atau di tempat-tempat basah lainnya. Beberapa jenis kodok pegunungan menyimpan telurnya di antara lumut-lumut yang basah di pepohonan. Sementara jenis kodok hutan yang lain menitipkan telurnya di punggung kodok jantan yang lembab, yang akan selalu menjaga dan membawanya hingga menetas bahkan hingga menjadi kodok kecil.Sekali bertelur katak bisa menghasilkan 5000-20000 telur, tergantung dari kualitas induk dan berlangsung sebanyak tiga kali dalam setahun.

Telur-telur kodok dan katak menetas menjadi berudu atau kecebong (bahasa Inggrisnya: tadpole), yang bertubuh mirip ikan gendut, bernafas dengan insang dan selama beberapa lama hidup di air. Perlahan-lahan akan tumbuh kaki belakang, yang kemudian diikuti dengan tumbuhnya kaki depan, menghilangnya ekor dan bergantinya insang dengan paru-paru. Setelah masanya, berudu ini akan melompat ke darat sebagai kodok atau katak kecil.

Habitat dan makanan

Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas gunung atau di daerah bermusim empat (temperate), jumlah jenis kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga metabolisme tubuhnya.


Dendrobates pumilio,
kodok berukuran 18–22 mm
dengan kulit beracun
dari Amerika Tengah

Hewan ini dapat ditemui mulai dari hutan rimba, padang pasir, tepi-tepi sungai dan rawa, perkebunan dan sawah, hingga ke lingkungan pemukiman manusia. Bangkong kolong, misalnya, merupakan salah satu jenis katak yang kerap ditemui di pojok-pojok rumah atau di balik pot di halaman. Katak pohon menghuni pohon-pohon rendah dan semak belukar, terutama di sekitar saluran air atau kolam.

Kodok memangsa berbagai jenis serangga yang ditemuinya. Kodok kerap ditemui berkerumun di bawah cahaya lampu jalan atau taman, menangkapi serangga-serangga yang tertarik oleh cahaya lampu tersebut. Sebaliknya, kodok juga dimangsa oleh pelbagai jenis makhluk yang lain: ular, kadal, burung-burung seperti bangau dan elang, garangan, linsang, dan juga dikonsumsi manusia.

Kodok membela diri dengan melompat jauh, mengeluarkan lendir dan racun dari kelenjar di kulitnya; dan bahkan ada yang menghasilkan semacam lendir pekat yang lengket, sehingga mulut pemangsanya akan melekat erat dan susah dibuka.

Kodok dan manusia

Sudah sejak lama kodok dikenal manusia sebagai salah satu makanan lezat. Di rumah-rumah makan Tionghoa, masakan kodok terkenal dengan nama swie kee. Disebut 'ayam air' (swie: air, kee: ayam) demikian karena paha kodok yang gurih dan berdaging putih mengingatkan pada paha ayam. Selain itu, di beberapa tempat di Jawa Timur, telur-telur kodok tertentu juga dimasak dan dihidangkan dalam rupa pepes telur kodok.

Katak berperan sangat penting sebagai indikator pencemaran lingkungan. Tingkat pencemaran lingkungan pada suatu daerah dapat dilihat dari jumlah populasi katak yang dapat ditemukan di daerah tersebut. Latar belakang penggunaan katak sebagai indikator lingkungan karena katak merupakan salah satu mahluk purba yang telah ada sejah ribuan tahun lalu. Jadi katak tetap exist dengan perubahan iklim bumi.

Tentunya hanya pengaruh manusialah yang mungkin menyebabkan terancamnya populasi katak. Salah satunya adalah pembuangan limbah berbahaya oleh manusia ke alam. Limbah berbahaya inilah yang bisa mengancam keberadaan katak pada daerah yang tercemar. Selain itu, karena pentingnya kedudukan katak dalam rantai makanan, maka pengurangan jumlah katak akan menyebabkan terganggunya dinamika pertumbuhan predator katak. Bahkan terganggunya populasi katak dapat berakibat langsung dengan punahnya predator katak.

Akan tetapi yang lebih mengancam kehidupan kodok sebenarnya adalah kegiatan manusia yang banyak merusak habitat alami kodok, seperti hutan-hutan, sungai dan rawa-rawa. Apalagi kini penggunaan pestisida yang meluas di sawah-sawah juga merusak telur-telur dan berudu katak, serta mengakibatkan cacat pada generasi kodok yang berikutnya.

Jenis-jenis kodok dan katak

Beberapa jenis kodok yang umum didapatkan, di antaranya:

bangkong bertanduk (Megophrys montana), di gunung-gunung
bangkong serasah (Leptobrachium hasseltii), di hutan
bangkong sungai (Bufo asper), di sekitar sungai
bangkong kolong (B. melanostictus), di lingkungan rumah
belentung (Kaloula baleata)
kongkang kolam (Rana chalconota), di sekitar kolam, saluran air dan sungai
kongkang gading (Rana erythraea), di kolam dan telaga
bancet hijau (Occidozyga lima), di sawah-sawah
kodok tegalan (Fejervarya limnocharis), di sawah dan tegalan
kodok sawah (Fejervarya cancrivora), di sawah dan pematang
kodok batu (Limnonectes macrodon), di sekitar sungai dan saluran air di kebun
katak-pohon bergaris (Polypedates leucomystax), di dekat kolam dan genangan di kebun
precil jawa (Microhyla achatina)

Kodok hutan:

kongkang racun (Rana hosii), di hutan pedalaman
kodok-puru hutan (Ingerophrynus biporcatus)
katak kepala-pipih kalimantan (Barbourula kalimantanensis), berstatus terancam kepunahan, satu-satunya kodok yang tidak berparu-paru
bangkong tuli (Limnonectes kuhlii), di tepi sungai atau aliran air

Berikut adalah beberapa jenis kodok yang berstatus kritis dan terancam di Indonesia.
kodok merah (Leptophryne cruentata), berstatus kritis, endemik Jawa Barat
kodok pohon ungaran (Philautus jacobsoni), kritis, endemik hutan Jawa Tengah
kongkang jeram (Hula masonii), berstatus rentan, endemik Taman Nasional Gunung Halimun
kodok pohon mutiara (Nytixalus margaritifer), rentan, endemik Taman Nasional Gunung Halimun
kodok pohon kaki putih (Philautus pallidipes), rentan, endemik Taman Nasional Gunung Halimun
kodok pohon jawa (Rhacophorus javanus), rentan, endemik Taman Nasional Gunung Halimun

Sumber :
- BPPT
- Id.wikipedia.org


penguin


Mengenal Pinguin

Pinguin (ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae) adalah hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang dan secara umum hidup di belahan Bumi selatan. Di seluruh dunia terdapat 17 hingga 19 spesies pinguin. Walaupun seluruh jenis pinguin awalnya berasal dari belahan bumi selatan, namun pinguin tidak hanya ditemukan di daerah dingin atau di Antartika saja. Terdapat tiga spesies pinguin yang hidup di daerah tropis. Salah satu spesies hidup di Kepulauan Galapagos (Pinguin Galapagos) dan biasanya menyeberangi garis khatulistiwa untuk mencari makan.
Berapa besar pinguin ?

Spesies pinguin terbesar adalah Pinguin Emperor (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,1 meter dan berat 35 kilogram atau lebih. Spesies pinguin terkecil adalah Pinguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi sekitar 40 cm dan berat satu kg. Secara umum, pinguin yang berukuran besar lebih dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin, sementara pinguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang lebih hangat bahkan daerah tropis.

Makanan

Umumnya pinguin memakan krill (sejenis kerang), ikan, cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut. Pinguin dapat meminum air laut karena kelenjar supraorbital pada tubuhnya menyaring kelebihan garam laut dari aliran darah. Garam ini lalu dikeluarkan dalam bentuk cairan lewat saluran pernafasan pinguin.

Tingkah laku pinguin

Pinguin terlihat tidak takut dengan kehadiran manusia. Mereka akan mendekat pada kelompok peneliti yang sedang mempelajari mereka.

Namun satu bentuk pertengkaran besar antar pinguin akan terjadi jika seekor ibu pinguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau dimakan oleh hewan pemangsa). Jika seekor anak hilang, maka ibu pinguin akan "mencuri" seekor anak pinguin dari ibu pinguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, pinguin-pinguin betina lain dalam kelompok pinguin tersebut tidak menyukai "pencurian" ini dan akan menolong dan "membela" ibu pinguin yang anaknya dicuri.

Bentuk tubuh

Tubuh pinguin sangat sesuai untuk berenang dan hidup di air. Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan pinguin menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan. Setiap pinguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat pinguin karena perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut. Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan pinguin dari pandangan hewan pemangsa di atas air.

Kemampuan berenang dan menyelam

Pinguin mampu berenang dengan kecepatan 6 hingga 12 km/jam bahkan pernah tercatat hingga 27km/jam. Pinguin yang berukuran kecil biasanya menyelam selama satu hingga dua menit dari permukaan air untuk menangkap makanan. Pinguin yang berukuran lebih besar, yaitu pinguin emperor bisa menyelam lebih dalam hingga 565 meter selama 20 menit.

Berjalan dan meluncur

Untuk menghemat energi, terkadang pinguin berjalan dengan kaki pendeknya atau meluncur di salju dengan perutnya.

Kemampuan pengindraan

Pinguin memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, pinguin amat mengandalkan pendengarannya. Mata pinguin beradaptasi untuk penglihatan bawah air dalam mencari makanan dan menghindar dari pemangsa. Kemampuan daya penciuman pinguin hingga saat ini masih belum banyak diketahui dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Sumber :
Wikipedia


Copyright 2009 Animalia. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy