ini benua hitam :
ini yang paling dingin:
ini benua terbesar:
disini ada paman sam:
ini untuk suku aborigin:
ini yang paling keren:


Warna-warni bunglon
| Teman-teman sudah tahu binatang yang bernama bunglon ? Itu lho binatang yang bisa berubah warna kulitnya sesuai dengan tempatnya… Bagaimana cara ia merubah warnanya dan ada berapa jenis bunglon itu? Kalau mau tau jawabannya, simak terus artikel ini… Bunglon atau londok (bahasa Sunda) adalah sejenis reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Kadal lain yang masih sesuku adalah cecak terbang (Draco spp.) dan soa-soa (Hydrosaurus spp.). Jenis-jenis Bunglon Bunglon meliputi beberapa marga, seperti Bronchocela, Calotes, Gonocephalus, Pseudocalotes dan lain-lain. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, meskipun tidak sehebat perubahan warna chamaeleon (suku Chamaeleonidae). Biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman. Bunglon Surai Deskripsi tubuh Bunglon kebun yang berukuran sedang, berekor panjang menjuntai. Panjang total hingga 550 mm, dan empat-perlimanya adalah ekor. Gerigi di tengkuk dan punggungnya lebih menyerupai surai (jubata artinya bersurai) daripada bentuk mahkota, tidak seperti kerabat dekatnya B. cristatella (crista: jambul, mahkota). Gerigi ini terdiri dari banyak sisik yang pipih panjang meruncing namun lunak serupa kulit. Kepalanya bersegi-segi dan bersudut. Dagu dengan kantung lebar, bertulang lunak. Mata dikelilingi pelupuk yang cukup lebar, lentur, tersusun dari sisik-sisik berupa bintik-bintik halus yang indah. Dorsal (sisi atas tubuh) berwarna hijau muda sampai hijau tua, yang bisa berubah menjadi coklat sampai kehitaman bila merasa terganggu. Sebuah bercak coklat kemerahan serupa karat terdapat di belakang mulut di bawah timpanum. Deretan bercak serupa itu, yang seringkali menyatu menjadi coretan-coretan, terdapat di bahu dan di sisi lateral bagian depan; semakin ke belakang semakin kabur warnanya. Sisi ventral (sisi bawah tubuh) kekuningan sampai keputihan di dagu, leher, perut dan sisi bawah kaki. Telapak tangan dan kaki coklat kekuningan. Ekor di pangkal berwarna hijau belang-belang kebiruan, ke belakang makin kecoklatan kusam dengan belang-belang keputihan di ujungnya. Sisik-sisik bunglon surai keras, kasar, berlunas kuat; ekornya terasa bersegi-segi. Perkecualiannya adalah sisik-sisik jambul, yang tidak berlunas dan agak lunak serupa kulit. Kebiasaan bunglon Bunglon yang kerap ditemukan di semak, perdu dan pohon-pohon peneduh di kebun dan pekarangan. Sering pula didapati terjatuh dari pohon atau perdu ketika mengejar mangsanya, namun dengan segera berlari menuju pohon terdekat. Reptil ini memangsa berbagai macam serangga yang dijumpainya: kupu-kupu, ngengat, capung, lalat dan lain-lain. Untuk menipu mangsanya, bunglon ini kerap berdiam diri di pucuk pepohonan atau bergoyang-goyang pelan seolah tertiup angin. Sering juga bunglon surai terlihat meniti kabel listrik dekat rumah, untuk menyeberang dari satu tempat ke tempat lain. Bunglon surai bertelur di tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Seperti umumnya anggota suku Agamidae, induk bunglon menggali tanah dengan mempergunakan moncongnya. Kulit telurnya berwarna putih, lentur agak liat serupa perkamen. Sihir Sang Bunglon Pesan ini diterjemahkan sebagai perintah agar sel-sel chromatophores membesar atau menyusut. Akibatnya, pigmen-pigmen ini saling bercampur. Maka, sekujur tubuh bunglon pun bersinar aneka warna. Tergantung warna dominan di dekatnya. Warna-warna di sekeliling bunglon memancarkan cahaya. Cahaya ini ditangkap sel chromatophores yang amat sensitif dan memicu pergolakan pigmen-pigmen. Perubahan warna kulit juga tergantung suasana hati bunglon. Saat murka, sekujur tubuh bunglon dapat tiba-tiba berubah menjadi merah atau oranye. Kondisi marah membuat semburan pigmen kuning memblokade lapisan di bawahnya. Proses ini terjadi dalam hitungan satu atau dua menit. Begitulah cara bunglon berubah warna kulit Tetapi yang perlu diketahui, bunglon tidaklah bisa berubah kulit ke semua warna, melainkan hanya ke warna-warna tertentu saja. Selain itu, bunglon juga tidak mengubah warna kulitnya sebagai respon terhadap musuh atau upaya kamuflase. Perubahan kulitnya terjadi sebagai respon atas suhu, cahaya dan juga mood atau emosinyanya. Pada bunglon yang tenang, bisa saja warna yang nampak adalah warna hijau karena sel kuningnya tidak terlalu melebar sehingga masih bisa memantulkan sel biru dari bawahnya. Sementara pada bunglon yang marah bisa saja warna yang nampak adalah kuning, karena selnya melebar semua sehingga tidak menampakkan refleksi warna biru. Keistimewaan Bunglon Keistimewaan lain yang membedakannya dengan saudara sejenisnya yaitu kadal adalah bahwa bunglon merupakan satu-satunya mahluk yang memiliki kaki penjepit. Cengkraman kaki mereka sangat cocok untuk mendaki pohon yang menjadi tempat tinggalnya, meski mereka memiliki pergerakan tubuh yang sangat lamban. Dari semua itu, bunglon memiliki kekhasan luar biasa yaitu lidah yang sangat panjang. Panjang lidahnya ini bisa dua kali panjang tubuhnya dan dilengkapi cairan kimia yang sangat lengket. Cairan ini sangat berguna untuk menyambar mangsanya, yang sebagian besar adalah serangga. Dalam buku teks zoologi dijelaskan bahwa lidah balistik bunglon memiliki kekuatan akibat keberadaan otot akselerator (pemercepat). Otot ini memanjang bersamaan dengan ia menekan tulang lidah yang memiliki tulang rawan yang kaku di pusat lidah yang membungkusnya. Untuk mengetahui kinerja lidah bunglon saat menangkap mangsa, dua peneliti asal Belanda, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen melakukan percobaan menggunakan kamera sinar X berkecepatan tinggi. Dengan kecepatan 500 frame per detik, mereka menemukan kenyataan bahwa lidah bunglon mengalami percepatan hingga 50 g (g= konstanta gravitasi). Angka ini lima kali lebih cepat daripada kecepatan yang bisa ditempuh jet tempur. Para peneliti kemudian membedah jaringan lidah bunglon ini dan menemukan bahwa otot akselerator ini tidak cukup kuat untuk memproduksi kekuatan dengan kemampuannya sendiri. Dengan menguji lebih dalam, mereka menemukan keberadaan 10 lapisan licin antara otot akselerator dan tulang lidah. Lapisan ini terikat pada tulang lidah yang terletak di bagian ujung dekat mulut, dan mengandung serat-serat protein. Serat ini memiliki bentuk padat dan rapat namun bisa berubah bentuk ketika otot akselerator berkontraksi dan mengumpulkan energi seperti pita karet yang ditekan. Ketika lapisan yang berkontraksi dan memanjang ini mencapai ujung tulang lidah, secara simultan mereka terlepas dan bergerak dengan kekuatan dan dorongan lidah. Secepat serat-serat ini meluncur dari tulang lidah, lapisan-lapisan ini memisahkan diri seperti tabung-tabung teleskop, sehingga lidahnya mencapai jangkauan terjauhnya. Van Leeuwen menyebutnya sebagai "ketapel teleskopis". Ketapel ini memiliki ciri lain yang sangat menyolok. Ujung lidah bunglon mengambil bentuk kosong pada saat menghantam mangsa. Sehingga ketika terlontar, lidahnya dapat menjulur enam kali lebih panjang dari saat ia berdiam di dalam mulut atau mencapai dua kali panjang tubuhnya sendiri. Begitulah sistem kinerja lidah bunglon yang membuatnya bisa menangkap mangsa yang berada sangat jauh dari tempatnya. Setelah lidahnya memanjang, upaya menangkap mangsa ditambah lagi dengan keberadaan cairan lengket yang menutupi permukaan lidahnya sehingga mangsanya menempel. Sumber : |





. Hewan-hewan tersebut telah menemukan cara untuk bertahan hidup. Tetapi jika dibandingkan dengan tumbuhan gurun, hewan gurun lebih rentan terhadap panas matahari yang langsung mengenai tubuhnya. Baik mamalia, burung, dan reptil, umumnya hewan tersebut keluar pada malam hari, ketika udara lebih sejuk. Di siang hari, mereka berlindung di bawah batuan dan tumbuhan atau di lubang-lubang. Hewan yang keluar pada siang hari mempunyai cara untuk menjauhkan diri dari pasir yang panas. Misalnya hewan "Jerboa Sahara" dan Tikus Kanguru Amerika yang memiliki kaki belakang yang panjang untuk dapat melompat dengan cepat di atas tanah.Krik-krik si ramah lingkungan
Jangkrik, familia Gryllidae, adalah serangga yang berkerabat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh jangkrik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara jangkrik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Ada sekitar 900 spesies jangkrik.
Jangkrik telah dipelihara manusia sejak lama, dan di Asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Adu jangkrik adalah sejenis permainan judi. Di Caraguatatuba, Brazil, jangkrik hitam di dalam ruangan dipercaya sebagai tanda datangnya penyakit, jangkrik hijau harapan, dan jangkrik kelabu uang. Dalam komedi, suara jangkrik biasanya digunakan untuk menandakan lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa.
Beternak jangkrik
Mencari peluang usaha tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar, ternyata memang tidak gampang. Apapun itu, semua pasti harus dengan modal. Mencari peluang usaha tanpa harus mengeluarkan dana yang cukup besar, ternyata memang tidak gampang. Apapun itu, semua pasti harus dengan modal. Namun pendapat itu tidak berlaku bagi para peternak jangkrik (Gyllus testaceus). Cukup dengan modal Rp 1,4 juta, setiap setor jangkrik 80 kilogram (kg), ke Asosiasi Peternak Jangkrik (Astrik), peternak akan menerima uang Rp 2,4 juta.
Dengan modal Rp 1,4 juta itu, satu peternak akan mendapat 10 kotak sarang seharga Rp 10.000 per kotak, telur 4 ons, pakan 120 kg dan beban oven Rp 50.000. Namun sayangnya, peluang ini belum cukup mendapat perhatian, sehingga para pengusaha pakan ternak dan jamu, harus menunggu mendapatkan jangkrik kering atau bubuk dari Astrik.
Ika Nurwidia (23), manager pemasaran Astrik, sempat mengeluh. Dari 700 peternak yang tergabung di asosiasinya, hanya bisa dikumpulkan sekitar 2 ton per minggu. Satu pabrik pakan ternak di Jawa Timur, bisa memesan 50 ton dalam satu minggu. Pengusaha pakan ternak tertarik untuk mengubah pola produksi mereka dengan bahan jangkrik disebabkan oleh mahalnya bahan impor.
Dari pada untuk membeli tepung babi dari luar negeri dengan harga US$ 370 per ton, lebih baik tepung jangkrik yang lebih murah. Dari Astrik, tepung jangkrik hanya dijual Rp 150 juta per ton. Berdasar penelitian ilmiah, jangkrik memiliki kandungan hormon progesterone 105,49 ppm, testoteron 31,78 ppm dan hormon estrogen 259,535 ppm. Bahkan mampu menghasilkan sumber energi 4,87 kalori per gram jauh diatas bahan makanan lainnya.
Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, yang ditunjuk Astrik sebagai Litbang, juga menyelidiki bahwa jangkrik memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Kandungan proteinnya mencapai 57,32 persen. Selain itu si krik-krik ini juga memiliki senyawa kimia seperti asam amino yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel, GSH (glutation) dan berfungsi sebagai antioksidan alami pada tubuh manusia.
Tak ayal lagi, jenis-jenis kandungan bahan itu, membuat jangkrik banyak diburu untuk kepentingan industri baik industri pakan ternak, jamu maupun kosmetik. Sebenarnya pengembangan peternakan jangkrik sudah dimulai sejak tahun 1990-an. Namun waktu itu jangkrik hanya dijadikan komoditas pakan hewan dan dipasarkan di pasar tradisional. Tahun 2000 booming jangkrik sempat terjadi. Sampai-sampai pasar tradisional tidak mampu menampung panenan ribuan peternak jangkrik.
Akibat dari belum tersedianya pasar itu, peternak banyak yang frustasi. Namun bagi Ika Nurwidia dan empat rekannya Ari Hidayat, Fitri Darsini, Pandu dan Bagus Sigit Panuntun, jangkrik adalah permata yang belum digosok. Dan itu terbukti ketika Ika, dengan Astrik membuat gebrakan. Pertama dengan penelitian, kedua dengan mencari pasar, selain pakan burung di pasar tradisional itu.
Pada tahun 2004, jangkrik ini lantas dibudidayakan. Ika Nurwidia dengan empat pelopor Astrik berpatungan Rp 3 juta per orang. Kerja keras itu ternyata membuahkan hasil. Kini permintaan membanjir, bahkan selalu bertambah. Ika menyadari bahwa kemampuan Astrik masih sangat terbatas. ''Tetapi bukan prosesnya, kami siap membeli semua hasil peternak kapan saja. Tapi ya itu, masih kurang banyak sekali,'' katanya.
Jangkrik-jangkrik yang dibudidayakan di dalam kotak. Beternak jangkrik ternyata cukup menguntungkan Tapi jangan salah, asosiasi ini ternyata tidak mau menerima sembarang jangkrik. Ika dan kawan-kawannya, mensyaratkan bahwa peternak yang menjual ke Astrik, harus anggotanya.
Mengapa harus begitu? Ika menjelaskan, Astrik harus memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan, misalnya panjangnya minimal 2 cm, berumur tak lebih 40 hari serta harus sehat. Untuk itu, setiap peternak yang menjadi anggota Astrik wajib memberi makanan jangkriknya dengan pakan yang diolah oleh Astrik sendiri. Pakan itu sudah diolah dengan kandungan mineral, protein dan vitamin yang mampu menjaga kesehatan jangkrik.
Selain itu, Astrik pun tak mau menerima jangkrik yang berumur di atas 40 hari. Ternyata cukup beralasan, sebab di umur itu jangkrik dewasa sudah bertelur dan ketika proses pengovenan, jangkrik menjadi kempes. ''Peternak hanya memberi makanan pendamping seperti jagung, kacang hijau, obat antioksidan, dan antibiotik,'' kata Ika.
Dikatakan, Astrik akan membeli jangkrik dari anggotanya seharga Rp 30 ribu per kg untuk jangkrik basah, dan jika peternak sudah mampu mengeringkan dengan sistem oven, harga pembelian menjadi Rp 96 ribu per kg. Namun asosiasi ini menjual jangkrik bubuk seharga Rp 150 ribu per kg. Terkait dengan kurangnya bahan baku itu, Astrik akhirnya bekerja sama dengan Pemda Lamongan, Jawa Timur untuk menambah jumlah peternak. ''Jangan takut, pasar jangkrik masih terbuka luas. Apalagi beberapa rekanan kami, pengusaha jamu di Jawa Barat, masih terus meminta bubuk jangkrik tanpa batas,'' ucapnya.
Sambil sedikit berpromosi, Ika dengan Astriknya yang bermarkas di Jalan Pakaryan 5 Yogyakarta itu menyatakan, jangan takut dengan si krik-krik. Peluangnya masih terbuka lebar. ''Sekarang daripada berpangku tangan, meminta pekerjaan, mengapa tidak mencoba. Si krik-krik ini ramah lingkungan. Tidak ada limbah kotoran dan tidak berbahaya,'' katanya berpromosi
Sumber : Situshijau.co.id











